08 February 2015

Tuhan Cinta yang Tersembunyi


Dalam hidup ini selalu ada pilihan untuk kita berada diantara banyak orang atau menyendiri dengan Tuhan. Tetapi ketahuilah Tuhan mencintai 'beberapa hal' yang kita lakukan padaNya secara pribadi, Saya katakan ini bukan berarti anda harus keluar gereja dan persekutuan kemudian selalu beribadah sendirian. Bukan sama sekali! itulah alasan kenapa saya beri tanda kutip pada kata beberapa hal. Tetapi yang saya maksud adalah seperti konteks-konteks dibawah ini:



1. Berdoa
Matius 6:5-6 
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."



Dari ayat diatas, Tuhan ingin kita belajar bahwa doa itu bukan sesuatu yang harus di 'pamer'kan. Karena dalam doa ini tujuannya Tuhan yang dipermuliakan, bukan supaya kita dipuji dengan orang yang melihat kita sedang berdoa di tempat umum.

Jangan sampai ada di dalam pikiran kita "Aku berdoa ahh... supaya kelihatan kalau aku cinta Tuhan" Stop being a hypocrite! Jangan jadi munafik!


Doa itu bukan ajang pamer, tetapi doa itu adalah sebuah hubungan, hubungan dengan Bapa sorgawi. Ingat! Tuhan mengenal isi hati kita


1 Samuel 16:7b "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."


Tetapi hal lain yang perlu diperhatikan adalah ayat ini tidak melarang anda untuk berdoa di tempat umum. Karena Tuhan Yesus sendiri pernah berkata Matius 10:33 "Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Lah.. terus kalau saya sedang makan di restoran, boleh berdoa atau tidak?
Pertanyaan bagus! Ini adalah pertanyaan yang saya juga pernah ajukan kepada Tuhan. JawabanNya adalah tergantung motivasi hati kita. 

Perbaiki motivasi hati kita terlebih dahulu. Motivasi yang benar adalah kita mengucap syukur atas berkat jasmani yang Tuhan berikan bukan yang lainnya.

Jadi jangan Matius 6:5-6 ini dijadikan alasan untuk anda tidak berdoa karena malu mengakui kalau kita seorang yang percaya kepada Yesus di hadapan orang lain!

Semuanya berbicara tentang "Motivasi! Motivasi! Motivasi hati itu yang penting."

Tidak peduli bagaimana komentar orang lain terhadap anda. Mungkin ada yang mengkritik, "Sok suci banget!" tetapi ingatlah, anda tidak sedang berdoa kepada pengkritik itu, anda sedang berdoa pada Tuhan pemilik hidup anda, Yesus. Cintai Yesus tanpa peduli bagaimana pendapat orang lain terhadap anda. Keep praying brothers and sisters!


2. Memberi atau menolong orang lain



Perhatikan dua cerita dibawah ini sebelum kita belajar tentang arti memberi atau menolong orang lain dengan cara yang Tuhan sangat sukai!

Cerita 1
Saya kagum terhadap teman satu kontrakan beberapa hari yang lalu, Kisahnya bermula ketika kami berdua sedang di pasar berbelanja kebutuhan untuk memasak hari itu. 

Saya sedang berjalan didepannya, sedangkan dia berjalan di belakang saya. Saya kemudian melihat seorang pengemis, seorang nenek tua yang sangat renta. Dalam hati saya berkata "Ckck... Tuhan, kasihan banget nenek ini" kemudian saya hanya melintasi nenek itu begitu saja. Mengingat teman saya ada beberapa meter dibelakang saya, saya berpaling dan memanggil dia. Seraya sedikit menjerit saya katakan "Eh, sorry dre, aku jalannya kecepetan" teman saya hanya bilang "Wess..  gpp bram...jalano sek" (sudah jalan duluan saja)

Kemudian saya tetap berjalan tetapi dengan lebih pelan. Saat itu, seolah-olah Tuhan suruh saya menoleh. Saya menoleh dan mendapati teman saya sedang ada di pojokan tembok mengeluarkan dompetnya. Langsung saja saya dong! "Oh dia mau kasih uang ke nenek itu"  kemudian saya segera menghadap depan lagi dan berjalan. Tiba-tiba, hati saya benar-benar tertemplak seolah dada saya sedikit dipukul Tuhan. "Kasih itu butuh tindakan! tidak cukup hanya kasihan-kasihan"

Saya kemudian langsung minta ampun kepada Tuhan saat itu, karena saya melalaikan untuk memberi sesuatu ketika Tuhan gerakkan dengan belas kasihan. Padahal uang saya ada, tinggal mengeluarkan dan memberikannya.. Dari situ saya belajar ketika belas kasihan itu Tuhan berikan dalam hati kita, jangan hanya seperti Upin Ipin yang bilang "Kasihan... Kasihan... Kasihan.." tapi do something!


Cerita 2
A :"Kamu pernah liat kakek-kakek yang bawa karung beras 50kg di jalan sebelah sana, bro?"
B : "Oh iya, kakek itu hampir tiap hari. Kayaknya dia memang kuli beras..."
A : "Tau gak? Tadi berasnya jatuh dan bocor. Aku langsung bantu dia karena kasihan banget, masak           sudah tua masih kerja berat kayak itu."
B : "Kamu memang sohib ku yang baik banget! Salut aku bro!!"

Dari dua cerita diatas bisakah anda menarik sebuah pelajaran? Ya, ada sebuah pelajaran yang Tuhan berikan saat ini untuk kita.

Saat menolong atau memberikan sesuatu kepada orang lain, tidak perlu cerita-cerita ke siapa pun. Lakukan dengan tersembunyi biar hanya Tuhan yang tahu. 

Seperti Tuhan Yesus berkata "Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:3-4)

Jadi sekarang pilihannya ada pada kita. Mau pilih sanjungan manusia atau sanjungan Tuhan?


3. Berpuasa

Seberapa dari kita seringkali melihat wajah teman kita kelihatan lemas atau tidak bersemangat?
Dan ketika kita tanya  ternyata mereka sedang puasa.


Puasa itu berarti belajar menahan diri dari melakukan atau mengkonsumsi sesuatu. (tidak terbatas hanya pada tidak makan/minum). Berhenti bermain game, berhenti makan daging berhenti ini dan itu dalam jangka waktu tertentu termasuk puasa juga. Mungkin istilah lainnya adalah pause untuk melakukan sesuatu yang kita senang/butuh lakukan.

Ketika anda puasa bagaimana raut wajah anda? Apakah 3L : Lemas, Lesu, Lunglai atau anda tetap ceria dan bersemangat seperti biasanya?

Tuhan Yesus juga pernah mengajarkan kita untuk berpuasa jangan sampai merubah warna wajah kita. Dia berkata “Dan, ketika kamu berpuasa, jangan murung seperti orang munafik karena mereka mengubah mukanya supaya dilihat sedang berpuasa oleh orang lain. Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu bahwa mereka telah menerima upahnya. Akan tetapi, kamu, ketika berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah wajahmu, supaya puasamu tidak dilihat orang, tetapi oleh Bapamu yang berada di tempat yang tersembunyi. Dan, Bapamu yang melihat perbuatanmu yang tersembunyi itu akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:16-18)

Jadi, Melakukan puasa pun juga harus tersembunyi! Perlu di usahakan agar tidak ada orang yang tahu! satu seorang pun jangan.. Sekarang, kalau berpuasa jangan hanya tidur, pasang wajah kecut, tidak senyum sama sekali. Tetapi lakukan sebaliknya! God knows brothers and sisters.




Dari tiga hal diatas kita bisa tarik sebuah kesimpulan tentang berdoa, memberi dan berpuasa:

“Waspadalah dalam melakukan kewajiban agamamu di hadapan manusia, jangan dengan maksud untuk dilihat oleh mereka. Jika demikian, kamu tidak akan menerima upah dari Bapamu yang di surga" (Matius 6:1)

Tuhan Yesus memberkati.





Salam Kasih,






No comments:

Post a Comment

Saya rindu mendengar suara hati saudara juga. Let's bless each other.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...