31 July 2017

Jangan Tiru Saya


Mungkin judul ini yang paling tepat menggambarkan suasana hati yang bercampur aduk di dalam kehidupan saya sebulan kemarin. Dihitung-hitung semenjak update terakhir saya di blog ini, sudah hampir 1 tahun 5 bulan saya disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan mencoba mendalami apa yang Tuhan mau kedepannya dalam hidup saya.. lebih tepatnya saya berkutat di 2 hal utama: Pekerjaan & Pasangan Hidup.

Well, kalau anda masih punya banyak waktu yang mau dihabiskan di blog ini, monggo (silahkan, red) Semoga anda bisa belajar sesuatu dari segala kesalahan saya dibelakang... Tapi jangan membayangkan wajah muram saya selama menceritakan hal ini, karena saya mulai bisa mensyukuri banyak hal dari kesalahan saya, dan biarkan ini cuma sampai disaya aja ya! Anda mesti jadi lebih bijak dari saya pribadi.

Here we go!


Pekerjaan
Di posting yang lalu saya sempat bercerita bagaimana Tuhan membawa saya masuk ke dalam sebuah sekolah swasta di kota saya dengan cara supranatural. Tapi kali ini saya ingin menceritakan bagaimana Tuhan membawa saya juga keluar dari tempat ini.

Memang sebagai manusia saya sempat sangat kedagingan berada disekolah ini, dikarenakan banyak hal yang saya tidak puas mulai dari atasan yang sangat tidak sesuai dengan karakter saya, gaji yang tidak seberapa sebagai guru dan beberapa hal lain yang saya tahu lahir dari kesombongan saya yang merasa diberikan pewahyuan sehingga saya menganggap pekerjaan ini dari Tuhan dan saya bisa seenaknya saja, termasuk bertindak dan berkata seenaknya. Memang pada awalnya, banyak hal Tuhan yang membela... bahkan sampai detik terakhir saya keluar, saya tahu dengan pasti Tuhan masih membela sekalipun saya sudah keterlaluan.

Di satu masa di bulan Juni 2017 lalu, saya final memutuskan untuk resign dari pekerjaan ini sekalipun Tuhan sudah suruh saya lanjut tetapi karena saya ingin lebih dekat dengan orang yang saya anggap pasangan hidup dari Tuhan.(anda bisa baca di bagian selanjutnya dari postingan ini) saya memutuskan untuk resign... beberapa minggu sebelum hari Appraisal (penilaian dan keberlanjutan kontrak saya disekolah) Tuhan berikan sebuah mimpi tentang bagaimana keadaan Appraisal nanti, apa yang dikatakan manajer dan betapa singkatnya pertemuan itu dan kontrak saya tidak dilanjutkan. Mendapatkan mimpi itu, saya tahu Tuhan berbicara sesuatu... Dia sudah mengiyakan apa yang saya putuskan sekalipun itu mungkin menyedihkan hatiNya.

Beberapa hari setelah saya dapat mimpi itu, tibalah hari Appraisal. H-1 sebelum hari itu, suasana ruang guru cukup ramai dengan pertanyaan yang dilontarkan satu sama lain Eh, kamu lanjut (kontrak) g? Dengan mantap setiap kali saya ditanya hal itu saya dengan pasti bilang saya tidak lanjut dengan alasan saya ingin pergi ke kota lain, mendekatkan diri ke orang saya suka sekalian mendapatkan gaji yang lebih besar untuk persiapan masa depan. Dihari itu kebetulan ada satu guru yang baru, ketika hari H tiba segera saya memberikan semua seragam sekolah yang saya dapat ke dia dan saya sudah membereskan semua kewajiban yang saya harus selesaikan. Dan saya pastikan itu semua sudah selesai sebelum Appraisal. And you know what? ketika Appraisal semua terjadi begitu cepat kurang lebih hanya 10 menit seperti apa yang ada dalam mimpi saya dan semua orang terkaget mendengar hasil appraisal saya. Saya tidak dilanjut kontrak.

Secara manusia, saya merasa diberlakukan tidak adil. Walaupun saya tahu saya korban ketiga dari ketidakadilan atasan. saya, saya tetap merasa diperlakukan sebagai korban disana. Tapi di lain sisi saya kembali ke Tuhan dan berkata Maaf Tuhan, bram sudah mempermalukan namaMu
tetapi disaat-saat itu saya juga bilang Tuhan pulihkan hatiku, tolong supaya aku tidak pahit dengan siapapun. Dan Dia benar-benar datang untuk menghibur saya. Dan dasar anak dableg (nakal, red.) Setelah itu saya masih melanjutkan memaksa keinginan saya akan pasangan hidup.

Pasangan Hidup...
Sebelum saya fix untuk resign, saya sudah sempat melamar disebuah sekolah Kristen di kota Pahlawan. Tetapi sampai hari H saya keluar dari sekolah pertama saya, saya belum mendapatkan panggilan sampai akhirnya saya tidak sabar dan langsung menghubungi sekolah tersebut yang ditindak lanjuti dengan sangat cepat dan sampai saya sudah tes segala sesuatunya dan saya yakin 99% telah diterima disana tetapi akhirnya saya mengurungkan niat saya karena orang yang saya harapkan menjadi pasangan hidup saya tidak ingin saya menggantungkan pekerjaan ke dirinya. Well, tidak mudah bagi saya untuk menerima perkataan itu setelah saya merasa telah melakukan semua pengorbanan saya bahkan saya hampir mengorbankan hubungan saya dengan Tuhan disitu.

Akhirnya saya kembali dengan perasaan bercampur aduk dimana pasangan hidup tak dapat pekerjaan tak tahu arahnya akan kemana ke depannya. Satu hal yang saya pelajari disana... 

Jangan pernah memaksakan kehendakmu kepada Tuhan, jangan sampai Tuhan bertindak seperti Ia mengiyakan kepada bangsa Israel ketika mereka meminta seorang raja hanya karena ingin seperti bangsa disekelilingnya. Bisa tidak kalian bandingkan bagaimana keadaan bangsa Israel sebelum dan sesudah ada raja? Tuhan sedikit banyak mengurangi intensitasNya berjumpa dengan umatnya secara keseluruhan, memang Dia tetap jadi yang Maha Hadir tetapi hanya bagi beberapa orang.

Hal selanjutnya yang saya pelajari adalah sekalipun engkau yakin akan sesuatu yang Tuhan janjikan kedalam hidupmu. Jangan pernah berusaha bantu Tuhan untuk menggenapi janjiNya sesuai keinginanmu! Ingat bagaimana Abraham berusaha membantu Tuhan untuk memiliki keturunan? Yang lahir bukanlah sebuah bangsa yang diperkenan Tuhan justru akhirnya lahir sebuah keturunan yang disebut bagai keledai liar yang menjadi duri dalam daging bagi anak perjanjian. Bahkan itu sudah nampak ketika Ismael dan Ishak masih kanak-kanak. (Cek Kejadian 21) di terjemahan Indonesia memang tidak terlihat, tetapi dibahasa Inggris versi GNT jelas si Ismael (making fun of) Ishak, alias dia mempermainkan adiknya yang lebih kecil dan kalau saudara lihat, sampai detik ini 'Ismael" begitu membenci "Ishak" dan ingin memusnahkan bangsa ini dari muka bumi. Betapa besar dampak dari sebuah ketidaktaatan yang terlihat sepele.

Sejak saat itu, saya kembali kepada Tuhan dan berkata My life is Yours, You can do whatever You wish for me. Humble myself before You, so I can glorify Your name before men.

Anda yang membaca ini tidak perlu merasa iba dengan apa yang terjadi, karena dalam Anugerah Tuhan saya sudah minta ke Tuhan untuk tidak terlalu supranatural kalau pada akhirnya saya jadi sombong. And by the way, I already got a job and my side businesses are growing rapidly. I could only say It's only by His grace.
Jangan jadi seperti saya ya! Percayai Tuhan punya waktu dan caraNya sendiri yang ajaib. Bukankah janjinya dibawah ini bagi anda juga?

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yesaya 29:11)

2 comments:

  1. KESAKSIAN ANDA HAMPIR SAMA SEPERTI YANG SAYA ALAMI... SAMPAI PERNAH SAYA POSTING DI STATUS SAYA "KALAU SAUDARA TIDAK MEMPUNYAI IMAN JANGAN TIRU ADEGAN INI, SEBAB DAPAT MERUSAK MASA DEPAN ANDA: ...SALA KENAL DARI SAYA .

    ReplyDelete
  2. Salam kenal. God bless you.

    ReplyDelete

Saya rindu mendengar suara hati saudara juga. Let's bless each other.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...