02 July 2018

Diusir dari Kos 2x, Tuhan Ganti Yang Jauh Lebih Baik




Source: Kaskus
Duh... tak terasa sudah hampir setahun saya tidak menyentuh blog ini. Banyak hal yang terjadi selama setahun ini, dan biasanya saya tuliskan di Instagram baik pelajaran atau kesaksian hidup saya. 

Kali ini saya rindu serindu-rindunya untuk membagikan kesaksian yang baru saya alami belum seminggu belakangan. Yap, seperti judul diatas, mungkin saya perlu tulis dalam bentuk bold: Diusir dari Kos 2x, Tuhan Ganti Yang Jauh Lebih Baik.

Sebenarnya saya bukanlah orang yang menjalani hidup neko-neko dan saya juga bukan 'anak kemarin sore yang ngekos'. Mulai saya kuliah (th 2011) sampai saya bekerja saat ini (2018) sudah kurang lebih 7 tahun saya menjalani suka dukanya anak kos. Kalau mungkin kuliah saya sudah dapat gelar Doktor dalam hal dunia per-kos-an. Selama itu juga saya tidak pernah bawa hewan peliharaan, merokok, minum-minuman (kalau main kartu minuman sih pernah), apalagi bawa cewek ke kos toh saya juga masih single. (Eh bukan bermaksud curhat) Intinya selama kuliah saya tidak pernah mengalami hal yang disebut pengusiran dari kos. Tetapi Tuhan ini benar-benar punya selera humor yang tinggi dan pendidik handal. Bagi Dia sepertinya lebih membanggakan jika anak-anaknya lulus praktek daripada sekedar pandai berteori.



Awal tahun 2018...
Source: https://cdn.cnn.com/cnnnext/dam/assets/150202114557-discipline-child-3-super-169.jpg
Merupakan masa-masa dimana Tuhan mendidik saya begitu keras, beberapa sampai mengenai fisik, jiwa dan roh saya. Tapi dibalik itu semua saya percaya Tuhan itu sayang, bukankah Firman Tuhan berkata karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak (Ibrani 12:6 TB).

Didikan yang keras.
Saya sempat memposting di Instagram bagaimana Tuhan mengajari saya lewat sebuah kecelakaan motor tetapi kali ini ijinkan saya share pengalaman dan ajaran Tuhan melalui pengalaman yang tidak enak sebagai anak kos. Saya sempat menghuni sebuah kamar kos selama hampir 2,5 tahun dimana diwaktu-waktu terakhir saya diusir dengan alasan yang sebenarnya sangat tidak masuk akal. Kemudian saya pindah ke sebuah kos lain didekat sekolah saya mengajar. Tetapi hanya 2 bulan saya sudah diusir lagi dengan alasan yang menurut akal logika saya janggal. Tetapi setelah saya diusir, Tuhan mengajari banyak hal yang nilainya jauh lebih berharga dari bongkahan emas. Beberapa hal yang saya pelajari antara lain:

1. Belajar bersyukur, berharap dan mengadu hanya pada Tuhan

Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud. Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan rEngkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku! (Mazmur 4:1-2 TB)

Source: Rubrikkristen.com
Daud mengajari kita dalam Mazmurnya untuk kita senantiasa mengadu dengan Tuhan tentang apa yang kita alami. Istilah kerennya, kita belajar untuk curcol (Curhat Colongan; Sedikit-sedikit cerita dengan Tuhan). Mengalami beberapa hal yang tidak enak selama saya kos, saya sudah selalu praktekkan untuk cerita saya mengalami apa dengan Tuhan. 

Ada kalanya saya mengadu dan langsung Tuhan bela, ada kalanya ketika Tuhan tidak bela, Dia ingin lihat respon saya. Saya sadar setelah semua ini berlalu saya tidak lulus ujiannya Tuhan pada pengusiran pertama... saya tidak hanya mengadu dengan Tuhan, tetapi saya masih mencari pembelaan manusia. Saya cerita ke teman saya kenapa saya diusir dari kos yang pertama... Sebenarnya disana jiwa saya hanya mencari pembelaan, memang benar ketika saya cerita semua teman saya mengatakan ibu kos saya "aneh bin ajaib" tetapi disitu saya tahu Tuhan tidak berkenan atas apa yang saya lakukan. Dan tibalah ujian ulang alias remidi materi sekolah dari Roh Kudus. Saya diijinkan masuk ke kos lain yang ibu kosnya malah lebih galak dari yang sebelumnya. Boro-boro 2 bulan diusir, sebenarnya 2 hari disana saya sudah diusir hanya hal sepele. Saya sebenarnya mau marah kepada bu kos itu seperti saya marah kepada yang pertama... Tetapi apa daya, ketika saya berhadapan Roh Kudus dalam sekejap mengubah hati dan lidah saya menjadi permintaan maaf dan hanya perkataan halus yang bisa keluar.

Saya bilang Wah.... apa-apaan ini Tuhan. Tetapi saya cuma bicara dengan Dia Didik Bram Tuhan. Paksakan semua yang terbaik dari Engkau. Dan benar sampai hari H pengusiran saya awal memang tidak terima dan marah, sempat ingin membela diri tetapi akhirnya legowo (read: dengan lapang dada menerima). Ketika di hari H saya diusir, saya sudah tidak ada tujuan mau kemana, karena saya tidak diberikan kesempatan untuk mencari tempat yang baru, kendaraan saya juga saya tinggal di kampung halaman, saya baru sehari operasi pengangkatan daging tumbuh dan saya harus berjalan kaki mencari tempat baru didekat sana. Perfecto! rasanya hati dan jiwa ini ingin mengerang dan bersungut-sungut.... Tetapi Roh Kudus terus ingatkan Bersyukur... Bersyukur.... 

Sampai tiba malam hari, Puji Tuhan ada saudara ipar yang membantu saya untuk pindahan barang yang sementara saya titipkan di kontrakan ketua komsel saya.

2. Tidak ada promosi yang besar tanpa masalah yang besar
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini... (Kejadian 50:20 TB)
Source: Google Images

Ketika barang sudah diamankan, saya memutuskan ikut pulang bersama kakak saya dan suaminya yang sudah membantu pindahan. Sepanjang perjalanan, saya terus merenung apa yang sedang Tuhan ajarkan. Sesampainya dikampung halaman pukul 23.00, segera saya mencari tempat sendiri... Saya mengangkat tangan dan berkata Tuhan, terima kasih Bram telah diusir. Engkau yang mengijinkan dan Engkau yang akan memberikan pertolongan. Kemudian saya buka hp-cerdas saya untuk melihat respon apa yang teman-teman sampaikan melihat status sosial media saya mencari tempat hunian yang baru. 

Dan kemudian saya mendapati seorang teman berusaha memperkenalkan saya ke anak Tuhan lainnya yang memiliki kontrakan yang harus ditinggal tetapi masih ada sisa waktu kontraknya. Bahkan dia sudah merencanakan saya hanya perlu membayar berapa. Ketika itu Tuhan menanamkan dalam hati saya Kamu tahu. Tidak ada Yusuf sang penguasa Mesir tanpa Yusuf si budak. Aku selalu memastikan orang yang kuberkati tidak akan jauh daripadaKu karena berkat yang kuberikan. 

Esok harinya, saya memutuskan untuk kembali lagi ke kota tempat saya bekerja mengendarai roda dua pemberian Tuhan. Dan benar-benar rasanya Haleluyah! Manusia mungkin merencanakan yang jahat, tetapi seperti Yusuf saya berkata Tuhan Yesus telah mereka-rekakannya menjadi yang baik bagiku.

Bahkan saya mendapati beberapa orang dengan sukarela membantu saya menyiapkan rumah, bersih-bersih dan memindahkan barang. Saya mendapat sebuah rumah kontrakan dengan harga sebuah kamar, bahkan lebih murah dari kosan saya sebelumnya!

Saya semakin lama semakin mengerti doa yang seorang hamba Tuhan ajarkan:

"Tuhan, paksakan kehendakMu yang terbaik bagiku"


Sempat menerima berkat rumah kontrakan ini saya ragu apa ini benar-benar dari Tuhan. Tetapi dua hal yang Tuhan beri tahu: (1) Coba hitung sisa kontrakan ini. 7 Bulan, Tuhan. saya katakan. Kemudian saya diingatkan angka 7 merupakan angka yang sempurna, angkaNya Tuhan sendiri. Saya katakan Amin! Engkau baik. (2) Hal kedua adalah Tuhan ingatkan Bukankah kamu tidak sabar punya ruang doa sendiri? Iya, memang ketika saya kos ditempat terakhir saya tidak bebas bersaat teduh, memuji menyembah Tuhan dan baca surat cintaNya. Oh! Jehovah! My Yeshua. Yesusku! Engkau memang romantis.


Kesimpulannya...
Seringkali dalam kehidupan ini kita menerima perlakuan yang tidak mengenakkan, tidak adil bahkan sangat tidak masuk akal dari orang lain. Saya katakan Jangan bersungut-sungut! Percayailah Tuhan Yesus yang engkau sembah. Dia tidak pernah membiarkan anak-anakNya dipermalukan. Dia hanya sedang mendidikmu, membuat engkau lebih dewasa dan murni. Pada masanya, Dia akan memunculkan engkau sepasti sinar mentari.

Source: Google Images

Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. (Amsal 4:18 TB)



Shallom dari yang dididik dan dicintaiNya,

3 comments:

  1. Finally bsa nulis blog lagi ya ko..
    Tuhan berkati selalu dan trs mnjadi brkat bagi bnyak org amen.

    ReplyDelete
  2. Terkadang bisa saja utk mengaja Tuhan mengajarkan kita untuk mengikut bisa kehendaknya Tuhan karena dia sayang pada kita Iya saudara amin

    ReplyDelete

Saya rindu mendengar suara hati saudara juga. Let's bless each other.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...