07 March 2016

Update Pertama di Tahun 2016: S.Pd dari Tuhan.

Saya rasa sudah agaknya terlambat untuk mengucapkan "Selamat Tahun Baru 2016", demikian tidak aktifnya saya di blog dari bulan November 2015 - Maret 2016 ini, sama sekali bukan karena Tuhan tidak mengajar saya satu hal pun, hanya kadang saya saja yang terlalu malas update di blog ini. Maafkan saya saudara, saya menghalangi berkat yang ingin Tuhan berikan kepada anda, Jadi biar saya memulai postingan awal tahun yang terlambat ini dengan ucapan "Selamat menjalani tahun 2016  ini bersama keajaibanNya, cintaNya dan didikanNya" 



Sebuah Kesaksian
Well, saya ingin memulai postingan di tahun 2016 ini dengan sebuah kesaksian tentang kelulusan saya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Bahasa Inggris, btw sekarang saya punya tambahan initial "S.Pd" di belakang nama saya lho, Praise the Lord! Bukan sebuah perjuangan yang mudah memang, tapi ini adalah sebuah petualangan 4 tahun tentang iman, cinta dan penyertaanNya yang sangat ajaib! Sebuah rute yang penuh kegagalan dan keberhasilan, kejatuhan dan pemulihan, promosi dan didikan, tetapi saya katakan semua karena AnugerahNya dan cintaNya!

Perjalanan di akhir semester: SKRIPSI
Seperti mahasiswa pada umumnya, sebelum saya menyandang initial Sarjana Pendidikan, saya juga diperhadapkan pada yang namanya skripsi, sebuah momok bagi kebanyakan mahasiswa(i)... Tetapi saya yakin bukankah Tuhan jauh lebih besar dari skripsi kita, dalam firmanNya Dia berkata: "Akulah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir" jadi dengan berani
saya katakan, kalau Tuhan memulai, Dia juga bisa mengakhiri, bukan dengan biasa-biasa tetapi dengan excellent! Jujur hal ini yang sangat menguatkan saya terus menerus bahkan sampai detik ini.

Pengajuan Judul
Awal ketika saya mau mengajukan judul, saya berdoa... saya minta Roh Kudus pimpin saya akan pemilihan judul. Dan benar saja saudara, Dia mengirim orang-orang yang berdampak langsung terhadap skripsi saya. Bahkan saya tahu Dia secara langsung memberi tahu saya pertanyaan kunci yang akan ditanyakan ketua KOMBI (Komisi Bimbingan untuk skripsi) kepada saya. Yang akhirnya saya bisa memikirkan jawaban apa yang kira-kira pas untuk diberikan, sungguh jalan sama Roh Kudus itu luar biasa asyik dan seru.

Dengan begitu ajaib pada akhirnya judul saya diterima saudara. Mungkin hal ini terlihat biasa dihadapan saudara. Tetapi kalau anda benar-benar membaca dengan penuh penghayatan (hehe) ketahuilah Tuhan mengerjakan banyak hal yang ajaib kepada saya. Karena saya mengambil skripsi yang agak nyeleneh, kalau teman-teman di FKIP Bhs. Inggris cenderung mengambil skripsi dengan objek penelitian di sekolah berhubungan dengan pendidikan, tetapi saya justru mengambil objek penelitian yang terlalu anti mainstream yaitu meneliti bahasa dalam film yang notabene lebih mengarah ke sastra. Tetapi ajaibnya Tuhan ijinkan judul ini diterima, lebih ajaibnya lagi sebelum saya mengajukan judul, teman dekat saya yang nilai IPKnya selangit (kala itu IPK dia 3,7 sekian dan saya 3,5 sekian) mengajukan judul yang serupa tentang penelitian film tetapi di tolak. Sampai-sampai dia berkata kepada saya "Awas sampai judulmu diterima! Hm! Awas pokoke pak itu nek nerima" (sambil bercanda)

Dan saudara tahu, tembok yang tidak bisa ditembus orang lain, masih bisa ditembus bersama Baal Perazim! Tuhan atas terobosan yang berjalan dengan kita.

Seminar, Penelitian dan Sidang
Saya agak percepat dan persingkat ceritanya ya saudara, sudah jam 10.11 malam sekarang. Hambatan listrik di mata agaknya naik... hehe a.k.a ngantuk.

Sumber: Dokumen pribadi. "Ketika Seminar"
Oke, Tuhan benar-benar ajaib dan berkarya sepanjang proses saya penggarapan skripsi. Ketika seminar (presentasi bab 1,2 dan 3 sebelum mulai penelitian) semua dosen terlihat antusias, dan tertarik dengan judul saya dan peserta cukup membludak.. dosen yang biasanya kalau ke seminar terkantuk-kantuk (mungkin karena aktifitas perkuliahan yang padat), di kala seminar saya benar-benar semangat dan tersenyum. Bahkan sampai-sampai teman saya setelah seminar tidak sedikit yang membahas tentang dosen tersebut. Saya cuma percaya Tuhan yang didalam saya yang membuat orang tertarik, bukan saya...

Kemudian selama proses penelitian, dosen pembimbing utama saya mengajak saya dan teman dekat saya (yang saya ceritakan diatas) untuk ikut dalam satu proyek dosen untuk pembuatan video pengajaran interaktif. "Wah...kasih karunia Tuhan sungguh ajaib pokoknya. Hanya kami berdua yang terpilih". Ini saya sertakan 2 foto kami setelah syuting... 
Ini aktor-aktornya bergaya setelah syuting
Syuting setelah hampir 2 bulan persiapan dan latihan
Tuhan masih terus berkarya saudara, dan saya katakan "Semua karena CintaNya!"
Beberapa minggu menjelang peperangan akhir saya di skripsi, yaitu sidang. Saya secara pribadi diajari Tuhan untuk terus bersyukur, enak atau tidak enak yang dialami. Ini semua terjadi secara beruntun saudara mulai dari hal-hal kecil sampai hal yang besar mengenai skripsi saya. Tas baru saya tiba-tiba putus talinya, helm baru saya kacamatanya agak error, dan lampu belakang motor saya lepas dan menggantung karena lubang di jalan. Badai terbesar selanjutnya adalah sesuatu yang tidak pernah saya sangka. Kala itu saya sedang perjalanan ke sebuah kota, tempat saya mengenyam pendidikan. Di motor, Tuhan menggerakkan hati saya untuk menyanyi Lingkupiku, yang reffnya berbunyi 

"Disaat badai bergelora, ku akan terbang bersamaMu, Bapa Kau Raja atas semesta, kutenang sbab Kau Allahku..."
Saya tidak pernah menyangkan bahwa nyanyian itu menjadi kekuatan saya ketika menghadapi badai sesungguhnya dosen pembimbing kedua saya mengundurkan diri karena satu dua hal di hari saya menjelang sidang. Beliau tidak mau menandatangi berkas untuk sidang. Satu hal yang sangat berat bagi saya kala itu. Tetapi saya tahu, saya sedang di didikNya. Dan suatu hari saya akan merasakan manfaat didikanNya. Kala itu, saya sedikit lari kecil ke kamar mandi di lobby kampus saya, saya tutup pintunya dan saya tengadahkan kedua tangan saya dan bilang "Tuhan... terima kasih. Engkau ajaib dan semuanya tetap dalam kendaliMu" sambil menitikan air mata. Saya juga sempat di marahi ketua komisi bimbingan skripsi karena suatu hal yang saya tahu itu juga Tuhan ijinkan. Beliau yang biasanya sayang dengan saya agaknya meledak-ledak kala itu.. Ketika beliau marah, saya hanya tertunduk dan bilang "maaf pak... maaf" dalam hati saya hanya berbisik "Roh Kudus, tolong saya. Ubahkan atmosfernya" dan anda tahu saudara dalam sedetik semuanya berubah. Bapak itu menjadi lembut dan mengingatkan saya untuk lebih menjaga perkataan karena beberapa dosen menganggap mundurnya dosen pembimbing kedua adalah salah saya, sementara dosen pembimbing pertama dan teman-teman membela saya. Sesuatu hal yang berat saudara, tetapi saya telah melalui itu semua. Saya tidak menceritakan secara spesifik apa dan siapa, karena saya tidak ingin siapapun terpojokkan..Intinya,...


"Dimana pun dirimu sekarang berada, masalah apapun, percayalah engkaulah rajawaliNya Tuhan. Dan Dia mengijinkan engkau mengalami tantangan macam apapun, karena angin badai itu akan membuatmu mengepakkan sayap lebih lebar lagi dan terbang lebih tinggi lagi bersamaNya! Go! Soar in His power and grace!" 


Pada akhirnya saudara, semuanya berakhir begitu indah. Tuhan membuat administrasi sidang saya berjalan lancar dan semua dosen yang terlibat bergembira. Dosen pembimbing kedua saya digantikan oleh seorang dosen lainnya. Ketika ruangan sidang masih kosong, saya berdoa minta hadirat dan sukacita surga ada kala itu, dan Tuhan benar-benar mengadakannya. Saya yang berada dalam ruangan sidang selama 2 jam merasa itu sangat sebentar, karena didalamnya suka dan tawa mengisi, dosen demi dosen dengan penuh antusias membahas skripsi saya diselingi canda dan senyum. Saya katakan Tuhan benar-benar bekerja! Dimana hadiratNya ada, semua hati menjadi semangat dan penuh sukacita surga!

Wisuda


Setelah sidang, saya bergelut dengan revisi skripsi ditambah penyempurnaan artikel. Kala itu saya dan dua orang teman sekontrakan lainnya (Andre dan Prasetyo) sedang gencar mengejar kuota wisuda. Karena di universitas kami, wisuda menggunakan sistem kuota 800 orang sekali wisuda. Please, jangan dikira kuota ini banyak saudara, karena dalam waktu sebulan saja kuota bisa habis. Tetapi sekali lagi kami tahu dengan pasti Tuhan mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya! sebenarnya saya mengejar wisuda 2016 di periode I, saya sempat berdoa bersama hanya berdua dengan Andre (karena dia teman sekamar saya) kami berdoa "Tuhan, kami ingin wisuda bulan November. Kami percaya Engkau sanggup menyediakan kursinya. Juga bagi kak Tyo" Eh... sekali lagi kadangkala Tuhan itu humoris saudara, beberapa hari setelah itu periode I habis dan kami tidak masuk ke wisuda periode itu. Mungkin anda bertanya lucunya dimana? Ketika saya tanya ke Prasetyo apakah dia dapat kursi, ternyata jawabannya tidak, dan ternyata dia itu doanya ya sama.... minta wisuda November, padahal tidak janjian, tempat dan waktu doa juga berbeda... dan kita sadar... "Doa kita salah ya? huehehe" Sejak saat itu kami mengubah doa kami "Kami percaya Tuhan, kami bertiga wisuda peridoe ke II!!" Wisuda periode I kala itu diadakan akhir September... dan semenjak kami berdoa, aneh sungguh aneh saudara... kuota periode II itu penuhnya lambat sekali.... sampai-sampai beberapa teman yang sudah dapat kursi mengeluhkan "Kok gak biasanya ya selambat ini?" hal ini yang mengatakan sangat banyak saudara... setiap saya dapat pertanyaan itu saya selalu jawab "Iya, sek nunggu aku" sambil dalam hati saya tertawa kecil dan berkata "Roh Kudus, Tuhan kok aneh-aneh aja ya... lucu... Terima kasih ya". Pada akhirnya, kami benar-benar di wisuda tanggal 12 Desember 2016 saudara. 
Undangan Yudisium sehari sebelum wisuda

Dari kiri: Andre, Prasetyo dan Abraham

Bisa tebak yang mana saya?
The Best Ending God created.
Selama kuliah sebenarnya saya punya mimpi untuk meraih cumlaude saudara, tetapi Tuhan belum ijinkan. Walaupun nilainya memadai, tetapi lama studi kelebihan satu bulan, awal saya bertanya-tanya kenapa Tuhan ijinkan ya? Namun Tuhan mengadakan sesuatu hal yang lain, Dia, dalam anugerahNya, mengijinkan skripsi saya bagai bom yang meledak membawa inspirasi di kampus.

Semenjak saya lulus dari universitas banyak adik-adik angkatan yang mengejar saya untuk menanyakan banyak hal seputar skripsi saya. Mereka melihat skripsi saya luar biasa, bahkan katanya "bagus banget"... bahkan sekarang ada mata kuliah baru yang kurang lebih membahas metode skripsi saya. Kok bisa ya? Saya juga bingung, tapi satu hal yang saya pegang adalah semua itu bukan karena saya, tetapi semua karena Dia dan segala kemuliaan saya kembalikan pada Yesus, Tuhan dan kekasih saya. Satu frasa yang seringkali muncul di hati saya "Kok bisa ya?" 


"Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. MujizatNya masih ada sampai hari ini"
Tuhan telah membawa saya sebegitu ajaibnya! Dan setiap pelajaran yang Dia berikan selalu berbekas begitu manis dalam hati saya pribadi.

Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca kesaksian yang tidak singkat ini, semoga anda diberkati, bagi yang sedang menempuh perjuangan akhir Sarjana, jangan menyerah. Tuhan ada bersama saudara kemarin, hari ini dan selamanya! Janjinya bagai perak yang teruji 7x di dapur perapian, bukankah janjiNya "Aku akan menyertai kamu sampai kesudahan zaman" ? Semangat!!


Salam dari si pengecap kebaikanNya,







Tuhan Yesus memberkati


No comments:

Post a Comment

Saya rindu mendengar suara hati saudara juga. Let's bless each other.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...